12goal.id – Krisis Man City dan Guardiola: Tekanan Semakin Meningkat Manchester City sedang mengalami krisis yang tidak terduga, memperlihatkan celah dalam tim dan kepemimpinan Josep Guardiola. Kekalahan mengejutkan dari Manchester United semakin memperberat situasi sulit yang dihadapi oleh juara bertahan Premier League tersebut.
Krisis Man City dan Guardiola
Kekalahan Tak Terduga di Derby Manchester
Pada 15 Desember 2024, Manchester City harus menelan kekalahan 1-2 dalam pertandingan Derby Manchester di Premier League 2024/2025. Padahal, City sempat unggul terlebih dahulu lewat sundulan Josko Gvardiol pada menit ke-36, meskipun gol tersebut berasal dari umpan silang yang terdefleksi, jauh dari permainan khas Guardiola.
Saat timnya memimpin, Guardiola terlihat gelisah dan menghabiskan waktu istirahat babak pertama sendirian, hanya duduk dengan mata tertutup sambil menyeruput air. Namun, pertandingan berubah menjadi mimpi buruk ketika Matheus Nunes membuat kesalahan fatal pada menit ke-88, yang menyebabkan Amad Diallo dilanggar di dalam kotak penalti. Bruno Fernandes dengan tenang mengeksekusi penalti dan menyamakan kedudukan.
Dua menit setelahnya, kesalahan posisi Ederson sebagai penjaga gawang membuat Diallo mudah mencetak gol kemenangan dengan tembakan dari sudut sempit setelah bola panjang Lisandro Martinez gagal diantisipasi barisan pertahanan City.
Rekor yang Tercoreng
Kekalahan ini menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah Guardiola di Manchester City, di mana timnya kalah setelah memimpin hingga menit ke-88. Dari 105 pertandingan Premier League yang dimainkan di Etihad Stadium, City hanya kalah empat kali saat unggul di babak pertama, menjadikan kekalahan ini sangat langka dan mencoreng rekor impresif mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa City, yang sebelumnya sangat dominan di bawah Guardiola, kini sedang menghadapi tekanan yang besar. Performanya yang menurun musim ini semakin memperburuk situasi.
Guardiola: “Saya Tidak Cukup Bagus”
Usai pertandingan, Guardiola memberikan komentar yang sangat jujur terhadap dirinya sendiri. “Saya tidak cukup bagus. Saya adalah pelatih, saya yang bertanggung jawab. Saya harus menemukan solusi dan sejauh ini saya belum berhasil,” ungkapnya dalam wawancara dengan Match of the Day.
Guardiola juga menyoroti ketidakmampuan timnya untuk mempertahankan konsistensi. “Kami tidak pernah kalah delapan pertandingan dalam dua musim. Ini tidak bisa dimaafkan. Manchester United sangat gigih,” tambahnya, menyadari betapa pentingnya untuk segera mengatasi krisis ini sebelum semakin memburuk.