Liga Inggris

Romelu Lukaku di Manchester United: Apakah Setan Merah Terlalu Cepat Melepasnya?

21
×

Romelu Lukaku di Manchester United: Apakah Setan Merah Terlalu Cepat Melepasnya?

Share this article
Romelu Lukaku di Manchester United: Apakah Setan Merah Terlalu Cepat Melepasnya?
Romelu Lukaku di Manchester United: Apakah Setan Merah Terlalu Cepat Melepasnya?

12Goal – Romelu Lukaku di Manchester United adalah kisah yang mengundang banyak perdebatan. Datang dengan ekspektasi tinggi dan status sebagai salah satu striker terbaik Eropa kala itu, Lukaku justru dilepas hanya dua musim setelah bergabung. Kini, performanya yang kembali menggila di Serie A menimbulkan pertanyaan besar: apakah Manchester United terlalu cepat menjual Lukaku?

Kiprah Singkat di Old Trafford

Romelu Lukaku bergabung dengan Manchester United pada tahun 2017 dari Everton dengan nilai transfer yang fantastis, mencapai £75 juta. Di musim pertamanya, Lukaku tampil cukup impresif dengan mencetak 27 gol di semua kompetisi. Namun, musim kedua menjadi tantangan tersendiri. Penurunan performa dan perubahan taktik dari pelatih membuatnya kesulitan untuk mempertahankan konsistensi.

Di tengah kritik yang datang dari berbagai arah, manajemen klub mengambil keputusan mengejutkan: menjual Lukaku ke Inter Milan pada musim panas 2019. Banyak pihak kala itu menyambut baik keputusan tersebut, menganggap Lukaku gagal memenuhi ekspektasi sebagai penyerang utama.

Namun apakah keputusan itu diambil terlalu cepat?

Rio Ferdinand: MU Kurang Bersabar

Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, baru-baru ini menyatakan bahwa klub tidak seharusnya buru-buru melepaskan Lukaku. Menurutnya, penyerang asal Belgia tersebut membutuhkan waktu adaptasi lebih lama serta dukungan taktik yang sesuai dengan gaya bermainnya.

“Lukaku adalah tipe striker yang membutuhkan ruang, dia sangat efektif ketika bermain di tim yang bisa memaksimalkan kekuatan fisiknya,” ujar Ferdinand.

Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Sejak hengkang dari Old Trafford, Lukaku justru kembali menemukan performa terbaiknya.

Kebangkitan di Serie A

Bersama Inter Milan, Lukaku menjelma menjadi penyerang menakutkan. Dalam dua musim, ia mencetak lebih dari 60 gol dan membawa Inter menjuarai Serie A musim 2020/21. Ketajamannya bahkan membuat Chelsea kembali memulangkannya ke Premier League, meski hasilnya tidak terlalu menggembirakan.

Kini, bersama Napoli di musim 2024/2025, Lukaku kembali menjadi andalan di lini depan. Dengan 14 gol di Serie A sejauh musim ini, kontribusinya sangat vital dalam membawa Napoli meraih gelar Scudetto.

Performa ini membuktikan bahwa Lukaku bukanlah striker yang habis — ia hanya butuh sistem yang tepat.

Salah Strategi atau Kurangnya Kesabaran?

Jika melihat kembali perjalanan Romelu Lukaku di Manchester United, mungkin bukan kemampuan sang pemain yang patut dipertanyakan, melainkan kecocokan sistem permainan dan kurangnya waktu adaptasi yang diberikan oleh manajemen serta staf pelatih.

MU saat itu belum memiliki sistem permainan yang solid. Seringnya pergantian pelatih dan taktik membuat banyak pemain kesulitan menyesuaikan diri, termasuk Lukaku. Ditambah tekanan besar dari media dan suporter, membuat situasi semakin sulit.

Pelajaran untuk Masa Depan Manchester United

Kasus Romelu Lukaku di Manchester United bisa menjadi pelajaran penting bagi klub dalam menangani pemain bintang. Keputusan untuk melepas pemain tidak seharusnya hanya didasarkan pada performa jangka pendek, tapi juga harus mempertimbangkan potensi jangka panjang, kecocokan taktik, serta dukungan lingkungan.

Apalagi di era sepak bola modern, kesabaran terhadap pemain baru sangat penting — terlebih mereka yang datang dengan label harga tinggi dan ekspektasi besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *