Zinedine Zidane ke Manchester United: Louis Saha Dukung Pergantian Ruben Amorim
Performa buruk Manchester United di musim ini kembali menjadi sorotan, terutama sejak Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih dari Erik ten Hag. Kekalahan 0-1 dari Wolverhampton di Old Trafford memperpanjang daftar hasil negatif Setan Merah dan membuat mereka terdampar di peringkat ke-14 klasemen Liga Inggris.
Satu-satunya harapan tersisa untuk meraih prestasi musim ini hanyalah melalui kompetisi Liga Europa, di mana MU masih bertahan.
Louis Saha: Zidane Sosok Tepat untuk Gantikan Amorim
Mantan striker Manchester United, Louis Saha, angkat bicara soal kondisi mantan klubnya. Ia secara terang-terangan menyebut hanya ada satu nama yang pantas menggantikan Ruben Amorim jika pelatih asal Portugal itu dipecat, yaitu Zinedine Zidane.
“Saya benar-benar yakin dengan kualitasnya sebagai manajer, sebagai manusia. Ia memiliki aura alami, bisa menanamkan kepercayaan diri dan pemahaman taktik,” ujar Saha.
Menurutnya, Zidane adalah pelatih dengan kepribadian kuat dan kemampuan taktikal tinggi yang dibutuhkan oleh Manchester United saat ini.
Zidane dan Kemiripan Pendekatan dengan Sir Alex Ferguson
Louis Saha bahkan membandingkan pendekatan Zidane dengan Sir Alex Ferguson, pelatih legendaris MU.
“Pendekatannya mirip dengan Alex Ferguson, meski dengan keahlian berbeda. Dia berhasil memberikan rasa percaya diri itu kepada para pemain Real Madrid,” tambah Saha.
Zidane dikenal sebagai pelatih yang tidak hanya memahami taktik, tetapi juga mampu membangun hubungan emosional dan kepercayaan dengan para pemainnya.
Kendala Kedatangan Zidane ke Old Trafford
Meski menilai Zidane sebagai pilihan ideal, Saha juga menyadari adanya hambatan yang mungkin membuat sang pelatih enggan melatih di Inggris.
“Mungkin satu-satunya hal yang menghentikannya untuk mengambil pekerjaan itu adalah kemampuan bahasa Inggrisnya, atau mungkin dia tidak tertarik pada Premier League,” ucapnya.
Zidane memang belum pernah melatih di luar Spanyol, namun reputasinya sebagai pelatih bertabur prestasi—termasuk tiga gelar Liga Champions bersama Real Madrid—membuatnya tetap jadi kandidat impian.
Nasib Ruben Amorim di Ujung Tanduk
Sementara itu, Ruben Amorim semakin tertekan setelah mencatatkan kekalahan kandang kedelapan MU musim ini—catatan buruk yang terakhir kali terjadi pada musim 1962/1963.
Meski MU masih bersaing di kompetisi Eropa, penurunan performa di Liga Inggris telah memicu desakan dari fans dan pengamat untuk segera dilakukan perubahan.